Disabilitas Tunanetra merupakan manusia
yang mempunyai kekurangan dalam pengelihatan. Low vision, dan total merupakan istilah bagi penyandang disabilitas
tunanetra, low vision merupakan
penyandang yang masih memiliki sisa pengelihatan, sedangkan total merupakan
penyandang yang tidak memiliki kemampuan melihat samasekali. Data statistik
tahun 2012 mencatat bahwa Indonesia mempunyai sekitar 1.700.000 penyandang
disabilitas tunanetra, sekitar 85.000 merupakan penduduk Provinsi Jawa
Barat.
KOMPOR UPI
(Komunitas Mahasiswa Penggemar Otomasi dan Robotika Universitas
Pendidikan Indonesia) merupakan organisasi yang bergerak di bidang otomasi dan
robotika, dengan salahsatu misinya untuk mensejahterakan dan memakmurkan
masyarakat dengan teknologi. Berawal dari observasi yang dilakukan terkait
kesulitan penyandang tunanetra dalam melakukan aktivitias sehari harinya di SLB
Negeri A Kota Bandung, kami memcoba untuk membantu dalam individual living mereka salahsatunya dalam mengukur berat.
Dilatarbelakangi dari rutinitas mereka untuk memasak, membuat kue, dan menanak
nasi. Sampai saat ini mereka memerlukan orang normal untuk aktifitas diatas. Karena
keterbatasan mereka untuk mengetahui ukran pasti dari sebuah barang atau bahan
makanan, juga belum adanya teknologi yang dapat membantu mereka dalam melakukan
hal tersebut. Sehingga konsep inovasi alat yang kami buat berfungsi sebagai alat
ukur berat (timbangan) berbicara yang dapat membantu aktifitas penyandang
disabilitas tunanetra.
Spesifikasi Alat:
-
Material :
Akrilik (warna dapat bervariasi)
-
Kapasitas :
0.001 Kg - 5 Kg (untuk kebutuhan dapur)
-
Tegangan
Listrik : Batrai 5 volt dapat diisi
ulang dengan USB charger HP
-
Fitur
: Speaker, suara yang
dapat diatur, untuk mengetahui berat
Tombol on / off untuk kalibrasi timbangan
dengan huruf braile
Indikator berat pada display untuk pengguna normal
-
Sensor
: Sensor berat
-
CPU : Microcontroller arduino
Timbangan berbicara di inovasi dan di
desain minimalis dan ramah terhadap disabilitas tunanetra oleh tim PkM
(Pengabdian kepada Masyarakat) UKM KOMPOR UPI. Ketika pengguna menyimpan suatu
benda diatas tatakan timbangan berbicara, maka timbangan akan mendeteksi berat
benda tersebut, kemudian mengeluarkan bunyi yang dapat didengar oleh penyandang
disabilitas tunanetra, juga menampilkan indikator angka yang dapat dilihat oleh
orang normal. Setelah alat ini diuji coba di SLB Negeri A Kota Bandung, menuai
antusias yang besar untuk segera dapat memakai alat ini di kehidupan sehari
hari mereka. Rencana kedepannya alat ini akan di hibahkan kepada beberapa
instansi sekolah luar biasa di Jawa Barat yang sangat membutuhkan manfaat dari
alat ini. @komporupi www.komporupi.org
0 comments:
Posting Komentar