Kegiatan Penghibahan Dipenser dan Timbangan Berbicara kepada Penyandang Disabilitas Tunanetra di RW 01 Kelurahan Ledeng Kota Bandung
Kekurangan
kemampuan fisik penyandang disabilitas terkadang membuat mereka sulit melakukan
aktivitas harian. Seperti halnya penyandang disabilitas netra, mereka kesulitan
untuk menyiapkan minuman seperti kopi dan teh. Terkadang mereka membutuhkan
orang lain untuk memasak air dan menakarnya. Begitupun dengan aktivitas dapur
lain yang membutuhkan takaran tepat dengan cara menimbang. Melihat hal ini,
sebuah UKM di Kampus UPI tergerak untuk menciptakan inovasi baru yang
memudahkan aktivitas penyandang tuna netra yaitu Alat Tepat Guna Dispenser
Berbicara dan Timbangan Berbicara untuk Disabiltas Netra.
Uji Coba, dan orientasi Timbangan dan Dispenser Berbicara
Pada tanggal 21 April
2019, Unit Kegiatan Mahasiswa KOMPOR UPI (Komunitas Mahasiswa Penggemar Otomasi
dan Robotika) menghibahkan alat tepat guna dispenser berbicara dan timbangan
berbicara kepada masyarakat disabilitas netra di RW 01 Panorama, Kelurahan Ledeng Kota Bandung yang dilaksanakan di Mesjid Al-Fatihah
Panorama dalam rangka Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang berbarengan
dengan acara penutupan Pesantren Kilat siswa setempat. Acara sosialisasi dan hibah
alat ini turut dihadiri oleh ketua RW 01 Panorama, DKM Mesjid Al-Fatihah dan
warga RW 01 Panorama, serta para penyandang disabilitas tuna netra yang terhimpun pada dua
panti pijat tunanetra di wilayah tersebut.
Pengenalan dan Orientasi Timbangan berbicara
Kegiatan
sosalisasi dan hibah alat tepat guna disambut baik oleh warga RW 01 Panorama.
Warga sangat antusias dan merasa terbantu dengan kehadiran alat tepat guna ini.
Sebagai rasa syukur warga mengajak UKM KOMPOR UPI untuk buka puasa bersama di
mesjid Al-Fatihah yang telah disiapkan oleh warga. UKM KOMPOR UPI dan Pihak RW 1
menghibahkan dua paket alat dispenser berbicara dan timbangan berbicara kepada
dua panti pijat yang berada di daerah tersebut. Semoga alat yang kami
inovasikan dan kami hibahkan dapat bermanfaat bagi para penyandang disabilitas
tunanetra, sehingga bisa mandiri dalam menjalankan aktifitas keseharian mereka.
Penulis: Sapitri
Hermawati
0 comments:
Posting Komentar