Pada hari Selasa (30/07/2019) Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi telah menetapkan calon peserta Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-32 Tahun 2019 telah menetapkan 460 tim PKM dari 126 perguruan tinggi se-Indonesia yang akan berlaga dalam ajang PIMNAS ke-32 di Bali. Di antara 460 tim PKM tersebut, 2 Tim dari KOMPOR UPI berhasil mewakili UPI berajang di PIMNAS ke-32 pada bidang PKM-KC dan PKM-T.

Cara kerja alat
ini dimulai dari mengisi air hingga menyentuh level takaran gelasnya. Jika
sudah mencapai takaran, maka akan memberikan informasi suara yang keluar
melalui speaker. Gelas ini portable, bisa dibawa kemana mana dan bisa dicuci
sesuai keinginan sendiri. “Gemong diciptakan untuk mengembangkan media bantu
minum bagi penyandang tunanetra, dan memudahkan mereka agar bisa mandiri dalam
menuangkan air ke dalam gelas. Latar belakangnya karena para penyandang
tunanetra mengalami kesulitan saat menuangkan air minum ke dalam gelas,
terkadang mereka harus membutuhkan bantuan orang lain dan merasakan kepanasan
saat mencelupkan jarinya ke dalam air panas untuk memastikan airnya sudah penuh
atau belum,” ucap Dicky Rustandi sebagai Ketua Tim.
Selain itu Tim
lain dari KOMPOR UPI juga berhasil lolos PIMNAS dari PKM-T (Teknologi) yang
berjudul “ABUJAT : Alat Budi Daya Jamur Tiram Berbasis IoT Solusi Wanita Tani
Nova Jamur” yang diketuai oleh Rizki M. Fauzi (Teknik Elektro) dan mempunyai
anggota yatiu Febryani Sri Waranti (Fisika) dan Ikhyasul Kuspriza R.
(Pendidikan Teknik Mesin). Abujat adalah sebuah alat yang memiliki teknologi
untuk menyiram jamur tiram dengan otomatis secara vertikal yang terhubung
dengan aplikasi android Abujat.
ABUJAT (Alat
Budidaya Jamur Tiram Berbasis IoT) dirancang untuk mengatasi masalah yang
dialami oleh para petani, khususnya dalam teknis penyiraman. Selain itu gagal panen yang dialami sering disebabkan oleh berbagai faktor, salah satu diantaranya adalah terkait penyiraman yang tidak tepat, sehingga suhu dan kelembapan udara tidak terjaga. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu dibuat suatu teknologi yang bisa menanggulangi permasalah tersebut. Teknologi ini
dapat melakukan penyiraman secara otomatis dengan memperhatikan faktor suhu dan
kelembapan udara. Selain itu, teknologi ini terhubung dengan internet melalui
aplikasi, sehingga suhu, kelembapan udara, dan proses penyiraman dapat dipantau
langsung oleh petani walaupun sedang tidak berada di lokasi budidaya. Selain
bekerja secara otomatis, petani pun tetap dapat mengontrol alat ini secara
manual dengan memanfaatkan aplikasi ABUJAT yang terpasang di HP android sebagai
media pengontrol.
“Diharapkan dengan
diterapkannya teknologi ini dapat membantu memperbaiki teknis penyiraman jamur
tiram para petani jamur tiram dan masyarakat luas yang melakukan budidaya jamur
tiram di kebun maupun lahan rumahnya”. Ujar Rizki M. Fauzi sebagai Ketua Tim.
Pada ajang yang
bergengsi ini KOMPOR UPI menargetkan untuk meraih medali emas di PIMNAS ke-32
dengan begitu KOMPOR UPI bisa menjadi pelopor dalam hal keteknologian. Segala
support dan doa dari semua pihak sangat diharapkan agar proses perjalanan
meraih kesuksesan ini bisa tercapai. Amiin. (Dikrus)
0 comments:
Posting Komentar